Waspadai Bibit HTI, Perkuat Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Perbatasan

Dialog pelajar perkuat wawasan kebangsaan waspadai bibit HTI di perbatasan, Jumat (20/10/2023).

 

NUNUKAN, TerasKaltara.id – Banyak negara yang bubar atau hancur, berawal dari daerah perbatasannya. Kondisi yang terjadi di negara lain ini bisa menjadi peluang terjadi di Indonesia, jika masyarakatnya tidak bersama-sama menguatkan wawasan kebangsaan.

Kepala Badan Kesbangpol Nunukan, Hasan Basri mengatakan perlu penguatan wawasan kebangsaan untuk mengantisipasi menyebarnya bibit radikalisme, terutama di wilayah perbatasan.

“Degradasi nasionalisme bisa terjadi, jadi memang perlu diperhitungkan. Di wilayah perbatasan, di Sebatik ini perlu penguatan wawasan kebangsaan agar tidak terjadi degradasi nasionalisme,” ujarnya, ditemui usai menjadi narasumber dalam dialog kebangsaan penguatan pendidikan wawasan kebangsaan bagi pelajar di Sebatik, Nunukan, Jumat (20/10).

Ia tambahkan, dekadensi moral hingga disintegrasi bangsa memungkinkan bisa juga terjadi jika tidak ada pendidikan kebangsaan di Sebatik. Pemerintah juga sudah seharusnya memfasilitasi penguatan wawasan kebangsaan ini, melalui dialog dan pendekatan secara langsung kepada masyarakat.

Kewaspadaan terhadap tumbuhnya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melalui wilayah perbatasan juga harus diperketat. Organisasi yang sudah dilarang di Indonesia ini harus dipahamkan kepada semua pihak, bahkan di kalangan pelajar dan masyarakat jangan sampai ada di NKRI. Dikhawatirkan akan membuat gerakan separatis yang membuat negara menjadi bubar.

“Peranan pemerintah, Kesbangpol sangat vital. Menjadi benteng moral dan penjaga dari negara kita. Kita menghindari jangan sampai ada paham radikalisme, apalagi paham yang dilarang negara. Seperti HTI kan sudah jelas dilarang, jadi kita hindari jangan sampai ada bibit. Tidak menutup kemungkinan HTI ini sudah dibubarkan, tapi simpatisannya masih ada. Tidak boleh ada di NKRI,” tegasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Faunder Komunitas Jendela Nusantara, Rahmadina. Menurutnya, pendidikan wawasan kebangsaan perlu dilakukan penanaman nilai kebangsaan harus terus disuarakan. Dialog kebangsaan juga menjadi salah satu pembentukan nilai kepada pelajar agar tidak terpengaruh dengan paham radikalisme.

Ditambah lagi saat ini informasi sangat cepat dan perubahan juga bisa diakses dengan mudah. Kekhawatiran yang harus diperhitungkan, pelajar dan generasi muda bisa terjerumus dengan pengaruh global di negara lain.

“Peran masyarakat juga sangat penting, sebagai circle lingkungan terhadap manusia. Jadi, masyarakat harus pro aktif menyuarakan dan menanamkan nilai kebangsaan dan Keindonesiaan kepada generasi. Semua basis harus bersama-sama menyuarakan nilai kebangsaan,” tegasnya. (tk10)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan