MALINAU, Teraskaltara.id —Turap Sungai Sesayap di bawah Jembatan Malinau, Desa Malinau Seberang, Kecamatan Malinau Utara jebol pada Selasa (3/10) malam. Akibatnya, bantaran sungai di titik tersebut amblas dan longsor.
Saat kejadian, seorang warga yang kebetulan berada di lokasi nyaris menjadi korban. Ia dan sepeda motornya sempat sempat jatuh saat tanah bergerak amblas.
Tekanan arus membuat mulut longsor terus membesar ke bagian dalam. Hingga Rabu (4/10) pagi panjang mulut longsor sudah mencapai 20 meter dan 3 meter arah dalam. Jika kondisi tersebut tak segera ditangani akan mengancam keamanan pondasi jembatan penghubung Kecamatan Malinau Kota dan Malinau Utara.
Arus Sungai Sesayap yang sedang deras terus mengikis longsoran. Saat Bupati Malinau Wempi W. Mawa melakukan inspeksi, tanah di titik tersebut beberapa kali longsor.
Untuk memastikan penanggulangan Wempi langsung berkoordinasi dengan Satker BWS V Kalimantan Utara. Ia juga mengarahkan jajarannya, Dinas PUPR Perkim, untuk melakukan langkah-langkah penanganan cepat bersama BWS V.
“Ini akan kita tangani bersama-sama. Saya sudah berkoordinasi dengan Balai. Akan ditangani segera karena kondisinya membahayakan,” kata Wempi saat berada di lokasi.
Penanganan sementara akan dilakukan pemasangan bronjongan pada area longsoran untuk menahan arus agar tidak mengikis bantaran. Sekaligus mengamankan pondasi dari ujung Jembatan Malinau di area tersebut.
Jebolnya turap beton terjadi karena arus di titik tersebut berada pada tekanan tertinggi. Sementara, turap yang dipasang di sekitar bawah jembatan tak dapat mengimbangi kekuatan arus. (tk2)