MALINAU, Teraskaltara.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama para akademisi Universitas Gajah Mada sudah menyelesaikan rancangan, master plan ekowisata yang akan dibangun di Desa Tanjung Lapang di KM 8. Perencanaan ini dibahas kembali bersama instansi terkait, Rabu (1/11/2023).
Dalam pembangunan kawasan ekowisata ini ada beberapa instansi terkait yang langsung ikut tergabung di dalamnya, diantaranya DLH, Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pemukiman dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Malinau.
Rencananya akan ada 61 program yang akan dibangun di bekas pengelolaan kawasan pembibitan milik perusahaan perhutanan tersebut. Namun untuk tahun ini baru memasuki pematangan lahan pembangunan kawasan.
Anggaran pematangan lahan rencananya akan dimasukan pada awal tahun 2024, setelah DLH melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanahan Malinau.
Nantinya, dalam rancangan pembangunan juga akan ada perencanaan menampilkan 11 etnis masyarakat adat yang terdapat di Kabupaten Malinau
Kepala dinas Lingkungan Hidup, John Felix Rundupadang mengungkapkan, belum dapat dipastikan kapan pembangunan ekowisata dimulai, tergantung pada perencanaan dan anggaran yang tersedia.
Ia pun belum bisa memastikan berapa estimasi anggaran atau total anggaran secara keseluruhan dalam pembangunan ekowisata tersebut.
“Seberapa kemampuan anggaran yang tersedia. Tentu kita tidak seratus persen berharap pada APBD Malinau, tetapi juga bisa berkolaborasi dengan pihak lain,” ungkapnya.
Reporter : Ratih Rahmatia
