Bupati Malinau Resmi Buka Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) Tingkat SMP/MTs Tahun 2025

Bupati Malinau, Wempi W. Mawa membuka Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) wilayah perkotaan dan pedalaman tahun 2025.(Selasa 5/25)

TERASKALTARA.ID, MALINAU – Bupati Malinau, Wempi W. Mawa membuka Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) wilayah perkotaan dan pedalaman tahun 2025. Kegiatan ini digelar sebagai upaya membumikan kembali nilai-nilai sejarah dan budaya di kalangan pelajar sejak usia dini.

Acara pembukaan turut dihadiri Wakil Bupati Jakaria, Sekretaris Daerah Ernes Silvanus, Kepala Dinas Pariwisata Kristian selaku penyelenggara kegiatan, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Malinau. (Selasa 5/25)

Dalam sambutannya, Bupati Wempi menyampaikan pesan filosofis tentang pentingnya sejarah dan budaya sebagai bagian dari jati diri. Ia menegaskan bahwa budaya bukan sekadar warisan, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari. “Budaya itu adalah kita. Kita adalah budaya. Sejarah memberi kita pemahaman yang dalam, yang harus kita dalami, bahkan adopsi dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan para peserta agar memahami sejarah secara utuh agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan masa lalu. “Kesalahan memahami sejarah bisa menimbulkan masalah di masa depan. Maka dari itu, sejarah harus dicermati dan dijadikan dasar dalam bertindak,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kristian menjelaskan bahwa LCCM tahun ini dilaksanakan berdasarkan pembagian tiga wilayah besar di Kabupaten Malinau, yaitu wilayah kota, pedalaman, dan perbatasan. “Saat ini kegiatan dilaksanakan untuk wilayah kota dan pedalaman. Untuk wilayah perbatasan akan dilaksanakan pada awal Juni,” jelasnya.

Kristian juga menyebut bahwa tahun ini terdapat peningkatan partisipasi sekolah. Sebanyak 15 sekolah mengikuti lomba hari ini. “Malinau Selatan dan Malinau Selatan Hilir tergabung dalam wilayah kota karena keterbatasan akses transportasi,” katanya.

Lomba ini juga dilaksanakan secara berjenjang, dimulai dari tingkat kecamatan dan akan berlanjut ke final pada akhir Juni. Pemenang lomba di tingkat kabupaten akan mewakili Malinau pada LCCM tingkat Provinsi Kalimantan Utara.

Lebih lanjut, Kristian menjelaskan bahwa kegiatan ini sejatinya berada dalam tupoksi kebudayaan, mengingat nomenklatur Dinas Pariwisata juga mencakup urusan kebudayaan. “Melalui lomba ini, kami ingin agar anak-anak tidak melupakan sejarah, termasuk benda-benda bersejarah yang tersimpan di museum. Soal-soalnya pun mencakup sejarah, budaya, hingga program inovasi daerah Malinau,” tambahnya.

Terkait pendanaan, Kristian menyatakan bahwa kegiatan ini didukung penuh oleh APBD Kabupaten Malinau tahun 2025. “Anggarannya cukup memadai. Memang untuk wilayah perbatasan, anggaran lebih besar karena tantangan logistik. Tapi kami upayakan semua wilayah terlayani secara adil,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah yang bermanfaat dalam membangun kesadaran sejarah di kalangan generasi muda Malinau. Pemerintah daerah juga menaruh harapan besar agar kegiatan ini terus didukung dan dikembangkan, demi menciptakan generasi yang melek sejarah dan cinta budaya daerah.

Pos terkait