Kasus tewasnya walpri Kapolda Kaltara
TARAKAN, TerasKaltara.id – Berbagai spekulasi muncul usai pernyataan dari Polda Kaltara, terkait dugaan kelalaian yang mengakibatkan walpri (pengawal pribadi) Kapolda Kaltara, Briptu Setyo Herlambang meninggal dunia, Jumat (22/9/2023) siang. Meski demikian, Kapolda Kaltara, Irjen Pol Daniel Adityajaya dalam pres rilisnya belum lama ini menyatakan akan transparan selama proses penyelidikan dilakukan.
Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat mengatakan Kapolda Kaltara akan press rilis kembali di Mapolda Kaltara, Senin (25/9/2023).
Terkait penyelidikan yang sudah dilakukan, Budi mengungkapkan sejumlah saksi sudah diperiksa agar kasusnya lebih terang benderang. Namun, saksi yang diperiksa masih seputar orang yang ada di lokasi kejadian. Sementara saat kejadian, Kapolda Kaltara berada di Jakarta.
“Jelasnya besok (Senin, 25 September 2023) Bapak Kapolda yang akan menyampaikan. Saksinya yang ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang diperiksa. Teknis penyidik itu nanti yang akan mengeluarkan fakta yuridis ya. Kalau bisa diperiksa dari keluarganya, nanti teknisnya ada,” ujarnya saat dikonfirmasi Minggu (24/9/2023).
Dari hasil autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara di Semarang, luka tembak berada di dada sebelah kiri korban. Dari tembakan ini mengakibatkan organ vital mulai dari paru hingga tembus ke jantung mengalami kerusakan dan pendarahan hebat.
Namun, informasi yang diterima media ini, senpi yang diduga digunakan untuk menembak saat ditemukan berada di sebelah kiri, dengan korban dalam posisi berbaring di kamarnya. Polda Kaltara juga menyampaikan korban ditemukan bersimbah darah, sendirian di kamarnya.
Diketahui lagi, saat kejadian di rumah dinas Kapolda Kaltara, korban berdua dengan juniornya yang sedang memasak di dapur. Keterangan dari juniornya, tidak mendengar suara tembakan dan baru mengetahui korban sudah bersimbah darah saat hendak dibangunkan untuk makan. Hasil olah TKP ini juga akan turut dirilis Kapolda Kaltara nanti.
“Hasil olah TKP nanti dirilis juga. Termasuk CCTV juga. Tim Dit Reskrimum Polda Kaltara, dari Mabes Polri turun juga, sudah diperiksa dan yang lain,” katanya.
Meski demikian, Budi Rachmat menegaskan korban meninggal karena kelalaian masih merupakan dugaan sementara.
“Kayanya bukan kelalaian. Tapi mungkin nantilah akan dirilis sekalian. Kan itu (kelalaian) baru dugaan sementara, karena dilihat secara kasat mata dan saat olah TKP awal kan. Tapi, ini kan terus berproses dengan fakta yuridisnya seperti apa,” pungkasnya.
Briptu Setyo Herlambang sendiri sudah dimakamkan di kampung halamannya, Kendal, Jawa Tengah dengan upacara kedinasan.
“Sudah (dimakamkan), setelah selesai autopsi kemarin (23/9/2023),” tuturnya. (tk10)
