TERASKALTARA.ID, MALINAU – Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Malinau akibat curah hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Puluhan desa terdampak, dengan kondisi terparah terjadi di Kota Rampahan dan beberapa wilayah lainnya yang membuat aktivitas warga lumpuh total.
Kepala Dinas Sosial Malinau, Lawing Liban, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan bantuan logistik tanggap darurat sejak awal banjir melanda. Bantuan mulai disalurkan ke titik-titik yang terdampak paling parah, termasuk RT 14 Tanjung Lapang dan RT 10 Malinau Kota.
“Kami dari Dinas Sosial bergerak cepat menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji, makanan anak-anak, bantal, dan selimut. Meskipun jumlahnya terbatas, kami pastikan disalurkan kepada warga yang benar-benar membutuhkan,” ujar Lawing saat ditemui, Rabu (21/5/2025).
Ia menambahkan bahwa banjir kali ini tergolong tidak biasa dan terjadi di luar perkiraan. Di beberapa wilayah, warga sudah tidak bisa keluar rumah selama dua hingga tiga hari akibat akses yang tergenang air, meskipun genangan tidak selalu merendam lantai rumah.
“Kondisi ini menghambat warga untuk beraktivitas, termasuk bekerja. Oleh karena itu, bantuan mulai kami salurkan sejak hari ini,” lanjutnya.
Lawing juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati, terutama mengawasi anak-anak agar tidak bermain di genangan air karena berisiko terhadap keselamatan. “Anak-anak senang bermain air, tapi mereka belum paham bahaya yang mengintai. Peran orang tua sangat penting dalam situasi ini,” ujarnya.
Terkait keterbatasan bantuan, Lawing menjelaskan bahwa sebagian besar logistik berasal dari Pemerintah Provinsi Kaltara yang juga sedang menghadapi bencana serupa di wilayah lain seperti Bulungan Hal ini membuat jumlah bantuan yang diterima Kabupaten Malinau menjadi terbatas.
Dinas Sosial dan BPBD saat ini terus berkoordinasi untuk mempercepat penanganan bencana dan memastikan tidak ada warga terdampak yang terlewatkan. Bantuan lanjutan direncanakan akan disalurkan dalam beberapa hari ke depan, sembari menunggu distribusi logistik tambahan dari provinsi .